seperti yang kau tahu akan kesepianku
melanglang di hamparan langit
bisa kau lihat dari tempat dudukmu
saat kau terbang dari kotamu
segala gamang jadi peluru angkasa
menembakkan ragu yang menelikung
kadang memecah menjadi bingung
dan di tengah itu cemburu juga melanda
lalu kita bersama menatap senja
kuingat di seberang jalan itu kau tuding
langit yang memerah seperti wajahmu
tanpa sadar, seperti biasanya aku terpesona
betapa alam mencipta wanita sepertimu
seperti yang kutahu sekarang ini
ketulusanmu benamkan semua ragu
menjadikan serpihan yang tak berbentuk
sekecil kerikil yang kadang menyusup jiwaku
sore, 05Juni07
1 komentar:
Terima kasih, sudah menjajakkan kaki di Komunitas Sastra Jalanan Indonesia.
Dan Terima kasih atas Komentarnya, kami memang membutuhkan banyak jamu, sebab masih dalam proses pencarian jati diri.
saya sangat menyukai karya anda yang sangat mempunyai estetika dan metafor penulisan,mungkin karena sudah banyak menelan buku hingga lihai dalam menentukan kata.
Posting Komentar